Dakwah sebagai proses perubahan
sosial, ia berperan dalam upaya perubahan nilai dalam masyarakat, sesuai dengan
tujuan-tujuan dakwah Islam. Sebab dakwah pada hakikatnya adalah aktualisasi
imani yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman, dalam
bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur, untuk mempengaruhi cara
merasa, berfikir, bersikap dan bertindak manusia, pada dataran kenyataan
individual dan sosio-kultural, dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran
Islam dalam semua segi kehidupan manusia dengan menggunakan cara tertentu .
Di dalam memerankan perubahan sosial
tersebut, dakwah tidak hanya merupakan upaya yang terbatas pada tabligh
(penyampaian) atau upaya tau’iyah (penyadaran) saja, tetapi dakwah juga
merupakan upaya-upaya yang bersifat lebih sistematis dalam kegiatan yang dapat
menopang dakwah dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya.
Diantara upaya-upaya tersebut adalah
mengarahkan kesadaran umat, agar orientasi dan kontribusi dakwahnya semakin
jelas, sehingga kerja-kerja dakwah menjadi sinergis, efesien dan produktif, karena
umat yang sudah menyadari akan potensi dirinya dan memiliki orientasi yang
jelas, akan mudah diarahkan untuk melakukan “musabaqah fil-khairat” (berlomba
dalam kebaikan).
Upaya memberikan arahan umat
dilanjutkan dengan upaya irsyad (membimbing), dalam rangka umat tidak terjebak
dalam ranjau-ranjau kesesatan yang dibuat oleh musuh-musuh dakwah, agar umat
juga senantiasa terarah dan terbimbing dalam menghadapi tantangan, hambatan
dalam kehidupan, sehingga tidak dengan mudah tergoda oleh ‘iming-iming’ menggiurkan
yang berisi tipuan belaka, atau tidak pesimis dan frustasi lantaran beratnya
problematika hidup yang dihadapi.
Upaya aplikatif lain bagi dakwah
dalam memerankan perubahan sosial adalah upaya himayah (advokasi), yaitu
memberikan perlindungan, baik terhadap nilai-nilai ajaran dakwah itu sendiri,
maupun terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya dalam menghadapi
bentuk-bentuk kezhaliman. Semua upaya tersebut tersurat dan tersurat dalam
firman Allah swt: “Inilah jalanku dan jalan pengikutku, terus berdakwah kepada
Allah atas dasar bashirah..” (QS. Yusuf: 108. Dan firmanNya: “Dan ini jalanku
yang lurus, ikutilah, jangan ikuti jalan-jalan lain maka kalian akan bercerai
berai dari jalannya, demikianlah yang Allah wasiatkan kepada kalian” (QS.
al-An’am: 153).
No comments:
Post a Comment