A. Karakteristik Radio Siaran:
a)
Auditif : untuk didengarkan, telinga, untuk
dibacakan atau disuarakan.
b)
Radio is the Now : ditinjau dari nilai aktualitas
berita, mestinya radio siaran dibandingkan dengan media massa lainnya adalah
yang paling aktual.
c)
Imajinatif : Karena hanya indra pendengaran yang digunakan
oleh khalayak, dan pesannya pun selintas, maka radio siaran dapat mengajak
kounikannya untuk berimajinasi.
d)
Akrab : Sifat radio siaran yang lainnya adalah akrab atau
intim.
e)
Gaya Percakapan (Spoken Language). Menggunakan bahasa
tutur atau kata-kata yang biasa diucapkan dalam obrolan sehari-hari (spoken
words). Kata-kata yang dipilih mesti sama dengan kosakata pendengar biar
langsung dimengerti. ”keep it simple, short, and conversational”
f)
Menjaga Mobilitas : Kita jarang mendengarkan acara radio
siaran dengan cara duduk dan mendekatjan telinga pada pesawat radio.
g)
Global. Tidak detail, tidak rumit. Angka-angka dibulatkan,
fakta-fakta diringkaskan.
h)
Sekilas. Tidak bisa diulang. Karenanya harus jelas, sederhana, dan
sekali ucap langsung dimengerti
i)
dan dengan menempatkan iklan pada jam-jam yang
tepat bisa menjangkau sasaran iklan yang tepat pula secara efektif dan dengan
demikian mengurangi biaya "Cost Per Thousand" dan memperkecil
penggunaan space yang sia-sia.
B.
Karakteristik pendengar radio:
a) Heterogen: Radio memiliki kelompok sasaran yang spesifik. Pada
waktu-waktu yang berbeda, bisa menjangkau berbagai kelompok yang berbeda: Ibu
rumah tangga, pengendara mobil, anak muda, dll. Setiap station radio punya profil
pendengarnya masing-masing.
b) Pribadi: Pendengar punya hubungan ‘satu-dengan-satu'
dengan station dan penyiar favoritnya dan karena hubungan yang sangat dekat
itu, mereka menjadi lebih terbuka terhadap pesan yang ingin disampaikan klien,
radio itu jauh lebih dekat kepada khalayak nya dibandingkan dengan media lain.
c) Aktif: Pendengar aktif dalam menganalisis apa yang
didengarkannya di radio meskipun sementara melakukan aktivitas lain dalam waktu
yang bersamaan.
d) Selektif: Radio harus bersaing dalam menyajikan program
yang paling menarik agar tetap mampu mempertahankan pendengar. Karena, mereka dengan
bebas bisa pindah frekuensi untuk mendengarkan program lain sesuai yang
diinginkannya.
C. Karakter Berita Radio:
a)
Segera dan Cepat: Laporan
peristiwa atau opini di radio harus sesegera mungkin disajikan kepada pendengar
sebagai bagian dari keoptimalan sifat kesegeraan berita radio.
b) Aktual dan Faktual: Berita radio
adalah hasil liputan peristiwa atau opini yang segar dan akurat, sesuai dengan
fakta yang sebelumnya tidak diketahui oleh pendengar.
c) Penting bagi Masyarakat Luas: Berita
radio memiliki keterkaitan dengan nilai berita yang berlaku dalam kaidah
jurnalistik secara umum, dalam melayani kebutuhan publik akan informasi.
d) Relevan dan Berdampak Luas: Khalayak
secara umum mendapat manfaat dari penyiaran berita radio sekaligus juga
memancing respon dari khalayak.
D. Bentuk Berita Radio:
a) Berita tulis (writing news/ ad
libs/sport news), yakni berita pendek yang bersumber pada media lain atau
berita yang ditulis ulang. Termasuk liputan reporter dan teksnya diolah
kembali.
b) Berita bersisipan (news with
insert), yaitu berita yang dilengkapi dengan sisipan nara sumber.
c) News features, berita atau
laporan jurnalistik panjang yang lebih bersifat human interest.
d) Live reports, berita langsung
dari reporter di lapangan, dengan menggunakan media telepon.
e) Buletin
berita yaitu gabungan beberapa berita dalam satu blok waktu.
f) Berita interaktif, atau nara sumber, biasa
dilakukan dengan wawancara melalui telepon.
E.
Penulisan Radio (Radio Writing)
a)
Kata-kata yang sederhana
b)
Kalau harus menggunakan angka, sebaiknya angka itu dibulatkan
c)
Kalimat-kalimat yang lengkap, akurat dan bergaya obrolan.
F.
Sumber-Sumber Berita Radio:
a) Sumber primer/langsung, didapatkan dengan menerjunkan langsung
reporter untuk melakukan liputan lapangan. Sumber primer ini juga didapatkan
dari studio atau redaksi dengan melakukan wawancara langsung melalui telpon
atau nara sumber datang langsung ke studio.
b) Sumber sekunder/tidak langsung,
didapatkan antara lain dari media cetak, Elektronik, siaran pers, jaringan
kantor berita, hingga info dari pendengar.
G. Etika Jurnalistik Radio:
1. Menggali berita dengan cara etis.
Cara etis harus ditempuh dalam memperolehberita. Hal -hal seperti kesepakatan
antara reporter dengan nara sumber, bagian mana yang layak dimuat dan bagian
mana yang dihilangkan, sebaiknya diketahui oleh nara sumber.
2. Tidak menerima sogokan, wartawan
bodrek atau wartawan amplop merupakan penyakit bagi independence yang
seharusnya dijunjung tinggi oleh jurnalis. Obyektivitas berita dapat terjaga
dengan tidak menerima sogokan atau pemberian dalam bentuk apapun.
3. Konsisten pada prinsip
keberimbangan dan obyektivitas, dalam jurnalisme pernyataan sepihak atau
pernyataan secara sepotong dapat dikenai delik pidana. Apalagi jika dimaksudkan
untuk menguntungkan salah
No comments:
Post a Comment