Friday, July 5, 2013

Produksi Program Radio



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Radio adalah medium yang ada dimana-mana, orang menggunakannya dimana saja. Beberapa ahli di bidang iklan menyebutnya sebagai "medium yang terdapat dimana-mana" - medium yang selalu bersama dengan konsumen sejak bangun tidur di pagi hari sampai mereka pergi tidur di malam hari. Radio menjangkau pendengar dimana-mana. Radio juga disebut sebagai "Medium Frekuensi" karena ia bisa mencapai frekuensi yang sangat tinggi dalam waktu yang sangat singkat.
Tingkat persaingan stasuin radio di kota-kota besar dewasa ini cukup tinggi dalam merebut perhatian audien. Program radio harus dikemas sedeminkian rupa agar dapat menarik perhatian dan dapat diikuti sebanyak mungkin orang. Jumlah stasiun radio yang semakin banyak mengharuskan pengelola stasiun untuk semakin jeli membidik audiennya. Setiap produksi program harus mengacu pada kebutuhan audien yang menjadi target stasiun radio. Hal ini pada akhirnya menentukan format stasiun penyiaran yang harus dipilih.
Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu seiring semakin banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien. Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengolah suatu siaran hingga dapat diterima audien. Beberapa format pada stasiun penyiaran radio, misalnya radio anak-anak, remaja, muda, dewasa, dan tua. Berdasarkan profesi, perilaku, atau gaya hidup ada radio berformat: professional, intelektual, petani buruh, mahasiswa, nelayan dan sebagainya. Menurut Joseph Dominick (2001) format siaran radio ketika diterjemahkan dalam kegiatan siaran harus tampil dalam empat wilayah, yaitu:
1.      Kepribadian (personality) penyiar dan reporter;
2.      Pilihan musik dan lagu
3.      Pilihan musik dan gaya bertutur (talk); dan
4.      Spot atau kemasan iklan, jinggel, dan bentuk-bentuk promosi acara radio lainnya.
Menurut Pringle-sStarr-McCavitt (1991), seluruh format stasiun radio itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu format music, format informasi, dan format khusus (specialty). Format music adalah format yang paling umum digunakan oleh hamper seluruh stasiun radio kamersial. Namun demikian, menentukn format musik dari sutau stasiiun radio dewasa ini manjadi semakin sulit karena fragmentasi jenis musik yang cenderung menjadi mirip satu sama lainnya. Kesulitan lainnya adalah adanya artis penyanyi atau musisi yang sering berpindah format dari satu jenis musik ke jenis musik lainnya. Hal ini menyebabkan beberapa stasiun radio menggunakan nama format yang tidak umum.
Format informasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu dominasi berita (all news) dan dominasi perbincangan (all talk atau talk news). Format ketiga adalah kombinasi dari dua format yang pertama yang dinamakan dengan news talk atau talk news. Format all news misalnya terdiri atas (berita local, regional, nasional dan internasioal), laporan feature, analisis, komentar dan editorial. Target audien format ini adalah pendengar berusia antara 25 hingga 54 tahun dengan tingkat pendidikan yang baik. Sementara format khusus (specialy) adalah format yang dikhusukan untuk audien berdasarkan etnik dan agama. Dengan demikian format khusus ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu format etnik dan format agama.
Pada umumnya stasiun radio memproduksi sendiri program siarannya. Hal ini menyebabkan stasiun radio hampi-hampir tidak pernah melibatkan pihak-pihak luar dalam proses produksinya. Memproduksi program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan sehingga menghasilkan produksi program yang menarik didengar. Program radio sebenarnya tidak terlalu banyak jenisnya. Secara umum, program radio terdiri atas dua jenis, yaitu musik dan informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai bentuk yang pada intinya harus bisa memenuhi kebutuhan audien dalam hal musik dan informasi.
B.     Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan uraian yang sangat luas diatas diatas maka penulis merasa perlu membatasi jenis program yang akan dibahas, yakni hanya membahas program produksi berita radio, perbincangan (talk show), info hiburan dan jinggel. Rumusan Masalahnya adalah sebagai berikut:
1.      Bagaiman produksi program radio?
2.      Bagaimana penyajian berita, perbincangan, infotainment dan jinggel radio sebagai program radio?
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Produksi Program Radio
Kegiatan produksi radio pada departemen program stasiun radio dengan format apa pun mencakup bagian-bagian sebagai berikut:
Music Director, adalah orang yang memiliki tugas sebagai berikut:
·         Menambahkan atau mengeluarkan lagu-lagu yang akan diputar.
·         Mempersiapkan daftar lagu yang akan diputar (playlist) serta mengawasi pelaksanaanya.
·         Mendengarkan dan memeriksa rekaman lagu/musik baru.
·         Berkonsultasi dengan manajer program mengenai rotasi lagu/musik.
·         Menjalin hubungan dengan perusahan rekaman untuk mendapatkan lagu/musik terbaru.
·         Menghubungi toko kaset untuk mengetahui penjualan kaset, CD lagu/musik.
·         Membuat catalog dan penyusuna kaset/CD rekaman lagu musik (pada stasiun radio besar pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh seorang music librarian)
Manajer Produksi, Tanggung jawab utama manajer produksi antara lain adalah:
·         Memproduksi iklan local, iklan layanan masyarakat, dan pengumuman.
·         Mengawasi kualitas suara stasiun radio.
Penyiar, sering juga disebut dengan announcer, harus berwawasan agar siarannya hidup, dinamis, berisi, dan tidak monoton. Kosakata, varietas kata, improvisasi, hanya bisa dilakukan oleh penyiar yang berwawasan luas. Penyiar tersebut memiliki tanggung jawab antara lain:
·         Mengantar rekaman lagu/musik dan program.
·         Membacakan iklan-iklan (live commercials), layana publik, dan identifikasi stasiun.
·         Menyampaikan laporan/informasi waktu, cuaca dan lalu lintas
·         Menjalan perlatan control room.
Sebagai tambahan, penyiar juga dapat melakukan hal-hal lain sebagai berikut:
·         Ikut serta memproduksi ikalan dan pengumuman.
·         Bertindak sebagai pengisi suara untuk iklan dan pengumuman lainnya.
·         Membantu music director serta manajer produksi.
Pada beberapa stasiun radio, khususnya yang memiliki format berita, program berita ditangani langsung oleh manajer program atau membentuk suatu bagian khusus berita yang terdiri atas dua posisi, yaitu:
News Director, adalah orang yang memilik tanggung jawab sebagai berikut:
·         Menentukan dan melaksanaan kebijakan pemberitaan, olahraga dan program layanan masyarakat.
·         Mengawasi seluruh staf pemberitaan.
·         Memutuskan apa yang akan diliput dan bagaimana meliputnya.
·         Memilih topik serta tamu untuk program kemasyarakatan.
·         Menjadi host dalam program wawancara.
Reporter, tanggung jawab reporter bisanya mencakup, mengumpulkan, menuliskan dan melaporkan berita-berita lokal dan terkadang membacakan berita. Selain news director dan reporter, stasiun radio yang memiliki format berita biasanya memiliki staf yang terdiri atas editor, penyiar, reporter, penulis dan asisten.
B.     Penyajian Berita, Perbincangan (Talk Show), Info Hiburan dan Jinggel Radio.
1.      Berita Radio
Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa atau pendapat yang penting dan menarik. Siaran berita dibedakan dengan siaran informasi. Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali menurut kaidah jurnalistik radio. Sedangkan siaran informasi tidak selalu bersumber dari fakta di lapangan namun tetap dikerjakan merurut kaidah jurnalistik. Salah satu bentuk siaran informasi popular di radio adalah informasi aktual yang diambil dari surat kabar atau internet.
Berita radio hendakya merupakan informasi yang dapat menarik sebanyak mungkin audien yang bersangkutan.
Jika audien radio adalah para eksekutif muda maka tentunya berita yang disiarkan terkait dengan informasi yang mereka butuhkan misalnya informasi bisnis atau peraturan ekonomi baru yang dikeluarkan pemerintah dan sebagainya.
Format penyajian berita radio terdiri atas:
a.       Siaran langsung (live report), yaitu reporter mendapatkan fakta atau peristiwa dari lapangan dan pada saat bersamaan melaporkannya dari lokasi.
b.      Siaran tunda, dalam hal ini reporter mendapatkan fakta dari lapangan, kemudian kembali ke studio untuk mengolahnya terlebih dahulu sebelum disiarkan. Informasi yang diperoleh ini dapat dikemas ke dalam berita langsung (straight news) atau berita feature.
Suara merupakan hal yang sangat penting dalam produksi radio. Dalam laporan jurnalistik radio, terdapat tiga elemen suara yang harus ada dan terdengar oleh pendengar. Yaitu narasi yang dituturkan reporter atau penyiar, rekaman wawancara dengan narasumber, dan reeekaman atmosfer yaitu suara asli peristiwa.
Dalam produksi program informasi, kemasannya bisa saja berupa teks berupa teks ringkasan berita dari koran kemudian dibacakan oleh penyiar atau bisa juga teks yang dikemas dengan menyertakan musik latar (backsound). Penayangan siaran informasi ini dapat dilakukan dalam program khusus, misalnya Newspaper Today atau hanya berupa selingan, ditempatkan diantara pemutaran lagu, iklan dan acara lain.
Tujuan menyajikan acara informasi antara lain menginformasikan materi berita/tips yang belum diketahui pendengar atau memberikan atensi ulang atau penekanan atas topik tertentu bagi pendengar yang sudah membaca materi itu di Koran atau media massa lainnya.
2.      Perbincangan Radio
Perbincanag radio (talk show) pada dasarnya adalah kombinasi antara seni berbicara dan seni wawancara. Setiap penyiar radio sudah semestinya adalah seoarang yang pandai menyusun kata-kata. Singkatnya seorang penyiar haruslah pandai bicara. Namun penyiar yang pandai berkata-kata belum tentu bagus mewawancarai orang. Tidak semua penyiar, pandai mewawancarai orang. Apalagi menggabungkan keterampilan brebicara dan berwawancara.
Program perbincangan biasanya diarahkan oleh seorang pemandu acara (host) bersama satu atau lebih narasumber untuk membahas sebuah topik yang sudah dirancang sebelumnya. Tiga bentuk program perbincangan yang banyak digunakan stasiun radio adalah:
a)      One-on-one show, yaitu bentuk perbincangan saat penyiar (pewawancara) dan narasumber mendiskusikan suatu topik dengan dua posisi mikrofon terpisah di ruang studio yang sama.
b)      Panael discussion, pewawancara sebagai moderator hadir bersama sejumlah narasumber.
c)      Call in show, program perbincangan yang hanya melibatkan telepon dari pendengar. Topik ditentukan lebih dahulu oleh penyiar di studio, diberikan contoh berdasarkan pengalaman penyiar, kemudian pendengar diminta untuk memberikan respons berdasarkan pengalaman masing-masing ke stasiun radio. Tidak semua respons audien khalayak disiarkan sehingga perlu petugas penyeleksi telepon masuk sebelum diudarakan.
Perencanaan produksi talk show antara lain meliputi: penentuan target pendengar yang dituju agar topik yang dipilih susuai dengan kebutuhan pendengar, menentukan narasumber yang kompeten terhadap topik yang dibahas, memilih penyiar serta menyiapkan lokasi serta peralatan on air terutama jika siaran dari lapangan.
Dalam pelaksanaanya, urutan proses talk show adalah sebagai berikut: pertama, pembukaan, yang berisi perkenalan topik, latar belakang narasumber, dan informasi interaksi dengan pendengar jika memang akan dilakukan demikian. Kedua, diskusi utama, yang berisi pertanyaan awal penyiar, tanggapan narasumber dan interaksi penyiar. Ketiga, penutup, yang berisi kesimpulan dan ucapan terima kasih.
3.      Infotainment Radio
Infotainment merupakan singkatan dari information dan entertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau sajian inforamsi yang bersifat menghibur. Infotainment dalam kemasan yang lebih lengkap kerap kali disebut majalah udara yaitu suatu acara yang memadukan antara musik, lagu, tuturan informasi, berita dan iklan.
Segmentasi program ini bersifat heterogen dan umumnya disajikan secara easy listening denagn durasi 5 hingga 50 menit. Program terbagi ke dalam sejumlah segmen yang diselingi lagu-lagu dan jeda iklan.
 Tema yang dibahas dalam program ini antara lain wawancara artis penyanyi membahas album barunya, interaktif dengan pendengar, membahas suatu tema tertentu, kilas balik penyanyi lama atau album lagu lama, dan sebagainya.
Tiga bentuk infotainment radio yang populer di Indonesia adalah:
a)      Info-entertainment: penyampaian informasi dari dunia hiburan dengan diselingi pemutaran lagu. Proporsi durasi pemutaran lagu sama dengan pembacaan narasi informasi, meskipun liriknya tidak selalu harus berkaitan.
b)      Infotainment: penyampaian informasi, promosi dan sejenisnya dari dunia hiburan yang topiknya menyatu atau senada dengan lagu-lagu atau musik yang  diputar. Keduanya saling mendukung dengan proporsi seimbang.
c)      Information dan entertainment: sajian informasi khususnya berisi berita-berita aktual dilengkapi perbincangan yang tidak salalu dari khazanah dunia hiburan, disellingi pemutaran lagu, iklan dan sebagainya.
Dari segi pesannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Dalam menyusun atau melakukan programming acara majalah udara, misalnya kita memulai dengan menentukan bagaimana bentuknya yang menyeluruh? Bagaimana kita hendak menyajikan mata acara yang berbeda-beda dan beraneka ragam tersebut?
Produser sebaiknya berani melakukan pencarian variasi baru, berani melakukan penjajakan-penjajakan dan jangan hanya terikat pada hal-hal yang sudah biasa dilakukan.
Bagian pertama atau awal, hendaknya bisa menarik minat pendengar, sehingga mampu mengatasi sifat selektif pendengar. Dan siaran itu diakhiri dengan baik, dalam arti kesan akhir yang didapati pendengar adalah kesan yang baik. Topik-topik harus ditempatkan sedemikian sehingga saling berhubungan satu sama lain secara lancer. Sebaiknya topik utama atau terpokok ditempatkan paling depan. Dan mata acara yang kurang penting dapat disajikan setelah itu. Suatu mata acara yang dirasakan berat atau diperkirakan berat, sebaiknya ditempatkan di antara dua mata acara yang lebih ringan. Dan mata acara yang mempergunakan efek suara (sound effect) dapat ditempatkan di antara dua acara yang hanya berupa uraian dan sebaliknya.
4.      Jinggel Radio
Jinggel atau radio air promo adalah gabungan musik dan kata yang mengidentifikasikan keberadaan sebuah stasiun radio. Tujuan produksi jinggel  bagi radio adalah untuk mempromosikan keberadaan radio baru di tengah masyarakat, memberikan informasi symbol atau identitas terpenting dari radio agar selalu diingat pendengar, membentuk citra radio di benak pendengar, pada saat disiarkan berfungsi sebagai jeda, selingan dan sejenisnya.
Oleh karena itu, dalam pembuatan jingle, harus dipentingkan pada poin ‘memorability’ dari melodi, dan bukan enak atau tidak-nya sebuah jingle didengar. Boleh-boleh saja jingle tsb. ‘enak’ didengar namun apabila audience sulit untuk menangkap nama brand, sulit untuk mengingat nama brand, maka bisa dikatakan bahwa jingle tsb. gagal.
Ada tiga jenis jinggel, yaitu pertama, jinggel unntuk stasiun radio (radio expose); kedua, jinggel untuk acara radio (programme expose); dan ketiga, jinggel untuk penyiar radio (announcer expose). Durasi jinggel umumnya antara 5 sampai 15 detik. Prinsip produksi jinggel adalah ia harus mewakili citra radio yang ingin dibentuk di benak pendengar, memiliki kekhasan materi dan kemasan dibandingkan radio lain, dan dapat disiarkan berulang-ulang terutama saat pergantian acara.








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam produksi program radio. Diperlukan bagian-bagian sebagai berikut:
1.      Music Dircetor
2.      Manajer Produksi
3.      Penyiar
4.      News Director. Dan
5.      Reporter
Pada intinya, program berita, perbincangan (talk show), info hiburan dan jinggel radio dikemas untuk bisa memenuhi kebutuhan audien dalam hal musik dan informasi.
B.     Saran
Diperlukan penentuan format siaran sebagai acuan dalam pembuatan program siaran agar memenuhi sasaran khlayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu lokasi siaran.









DAFTAR PUSTAKA

M.A, Morissan. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana.2008.
Pratikto, Drs. Riyono. Jangkauan Komunikasi. Bandung: Alumni.1983.


No comments:

Post a Comment

d'SwEEt piNk