Wednesday, December 4, 2013

5 Daiyah Terpopuler di Indonesia

1.       Ustadzah Dedeh Rosidah (Mama Dedeh)
Mama Dedeh mempunyai nama lengkap Dedeh Rosidah Syarifudin. Uztadzah ini berasal dari daerah Pasir Angin, Ciamis. Dari kecil, beliau sudah dibesarkan di lingkungan pesantren. Hobinya melukis dan bercita-cita menjadi pelukis profesional ternyata tidak didukung oleh ayahnya, K.H. Sujai (Alm) yang juga seorang mubalig. Oleh karena itulah pada tahun 1968 Mamah Dedeh dikirim ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Agama Islam Negeri yang sekarang telah berubah namanya menjadi Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Ciputat. Sejak kuliah Mamah Dedeh sudah aktif mensyiarkan Islam ke kampung-kampung. 
 Sekarang, mama Dedeh telah dikenal luas sebagai ustadzah tempat konsultasi berbagai permasalahan seputar rumah tangga. Banyak penggemar mamah dedeh adalah kalangan ibu-ibu, yang cocok dengan profil penonton ANTV. Dengan ciri khas bahasa yang lugas, mudah dimengerti dan apa adanya, para jamaah maupun pemirsa umumnya merasa nyaman untuk curhat tanpa merasa digurui. Hal ini ditunjang pula dengan pengetahuan mamah dedeh yang luas tentang ajaran Islam dan isi Al Quran.
2.      Ustadzah Qurrota A’yun
50555_161712147191133_9363_n.jpg
Ustadzah yang akrab disapa Ummi Qurrota 'Ayunin ini biasa tampil di MNC TV dengan gaya khas berceramahnya yang sangat berbeda dengan para muballighah lainnya. Selain intonasinnya yang tepat, ia juga selalu menyelipkan lagu-lagu bernuansa dakwah dan guyonan segar sehingga mengundang interaksi jama’ah. Prinsipnya, ia ingin menciptakan suasana ceria dan menyenangkan terlebih dahulu, baru menyampaikan materi taushiyah. Beliau sangat paham strategi dan metode dakwah karena pernah kuliah Jurusan Dakwah di Kampus Al-Aqidah, Jakarta. 
Ibundanya, Hj. Rabiah Adawiyah, juga pernah berpesan khusus kepadanya. Yakni, untuk mengambil hati ja’maah, jangan segan-segan menyisipkan dalam ceramahnya dengan lagu yang bernuansakan dakwah. Namun tetap porsinya harus berimbang. Karena, bagaimanapun, peran Ummi sebagai penceramah, bukan penyanyi. 
Keluarga Ummi adalah keluarga yang agamais. Putri sulung K.H. Yazid Bustomi yang lahir di Malang bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1966, ini mendapatkan pendidikan agama yang matang dari keluarga. Sesekali ia kerap diminta untuk mengamalkan ilmu yang dipelajarinnya. Sejak itulah ia mulai terbiasa berceramah. Hatinya semakin mantap, dan isi ceramahnya juga kian padat dengan ilmu agama yang bernapaskan Ahulussah wal Jama’ah, namun tetap segar dan asyik didengar.
Maka, sejak pertama kali ia memberikan ceramah, ketika itu ia masih muda dan belum menikah, Ummi mencoba menerapkan pesan ibundannya. Kebetulan Ummi senang bernyanyi, sehingga ia bisa menyesuaikan lagu dan irama apa yang tepat untuk dimasukkan dalam dakwahnya.

3.      Ustadzah Luthfiah Sungkar
lutfiah1.jpg
Ustadzah ini bernama lengkap Hj. Lutfiah Ali Sungkar. Beliau lahir di Solo, 12 Juli 1947. Putri dari pasangan Ali Mubarak Sungkar seorang saudagar dari Yaman dan Fatma. Ia adalah saudara kandung dari aktor Indonesia, Mark Sungkar dan Pengusaha Nadjib Sungkar.
Ia dikenal dalam acara-acara rohani Islam di televisi seperti Renungan Ramadan di SCTV dan Embun Pagi di Indosiar. Selain itu ia juga pernah meraih penghargaan Asean Moslem Award 2004, sebuah institusi yang menaruh kepedulian dan perhatian yang tinggi terhadap prestasi muslim. Kini ia memiliki usaha obat-obatan herbal yang bernama Mahabbah.

4.      Ustadzah Lulu Susanti
lulu-nEksistesinya sebagai juru dakwah alias ustadzah baru sebatas pada kegiatan off air. Bahkan itu dilakoni da’iyah ini tidak hanya di wilayah Jabodetabek saja. Dia juga sudah melanglang buana ke seluruh pelosok Nusantara dan bahkan melancong ke Brunnei Darussalam. Jika baru belakangan sebagai juru dakwah mulai jadi pembicaraan, karena kemunculan Lulu Susanti sebagai host (pembawa acara) program syiar agama Islam bertajuk ‘Taman Hati’ di MNC TV.
Kemampuannya berceramah merupakan darah turunan dari orangtua. Sejak kecil, sudah dididik dalam lingkungan keluarga yang agamis. Bahkan, ibunya juga dikenal sebagai penceramah dan mendirikan semacam pengajian di lingkungan tempat tinggalnya di Kampung Cilodong, Depok, Jawa Barat. Sejumlah pengalaman dan ilmu ditimba Lulu Susanti demi memberikan nilai plus lain sebagai juru dakwah. Dia pernah jadi penyiar radio, sekolah di bidang penulisan skenario dan pencatat  di IKJ,  memperdalam dunia dongeng dan banyak lagi. Oleh karena itu ciri khasnya dalam berdakwah adalah dengan banyak menampilkan kemahirannya dalam berpantun dan berkisah. sehingga mencuatkan kesan tersendiri bagi dirinya.
Uztadzah yang kini sedang menempuh jenjang pendidikan S2 di Institut Pergurun Tinggi Ilmu Al-quran (IPT IQ) Jakarta dengan mengambil fakultas tafsir Al-quran ini lahir Bogor, 3 April 1986. Dikenal sebagai putri bontot dari 2 bersaudara pasangan keluarga Hj. Tetty Hanafi dan Titing Marga. Selain bidang ceramah dia juga mahir dalam menulis buku, terutama soal pendikan Islam untuk kalangan anak-anak.







5.      irene-handoko-ok.jpgUstadzah Irene Handono
Ustadzah Irena Handono yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, 20 Juli 1954 ditempatkan pada urutan ke lima karena kiprah dakwahnya kebanyakan pada kegiatan-kegiatan yang tidak melibatkan media televisi khususnya, berbeda dengan dai’yah-da’iyah sebelumnya.
Terlahir dari keluarga ketua Tionghoa yang beragama Katolik taat, Beliau mendalami ilmu agama sejak usia dini. Saat remaja ia aktif sebagai salah satu pengurus di organisasi gereja. Ia lantas memutuskan untuk menjadi seorang ahli agama dengan kuliah di Instituit Filsafat Teologia sekaligus juga belajar menjadi seorang biarawati. Saat kuliah di Instituit Filsafat Teologia Irena kemudian sedikit banyak mengenal tentang agama Islam ketika ia mengambil mata kuliah Islamologi.
Perkenalannya dengan agama Islam kemudian membawanya untuk lebih memahami seluk beluk agama tersebut sampai akhirnya pada tahun 1983 ia memutuskan untuk beralih agama ke Islam dengan mengucap syahadat di Mesjid Al-Falah Surabaya. Usai memeluk agama Islam, Irena kemudian aktif di beberapa lembaga Islam, diantaranya ICMI dan juga mendirikan Irena Center dimana ia menjadi ketuanya sampai saat ini.




4 comments:

  1. Assalamu'alaikum
    Mba punya no telp Ustdz. Hj. Qurrota 'Ayun...? kalau punya sy mau mengundang beliau
    syukron katsiro

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wlkmslm.Wr.Wb..
      kontak telepon Umi Qurrota Ayuni ;hubungi bpk Awal 082125402137 - 087882663279

      Delete
  2. Mbak apa ummi Qurrota'Ayun ini putri bpk KH. Yazid bustomi dari pasuruan???

    ReplyDelete

d'SwEEt piNk