Dari semua pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki manusia, pengetahuan dan keterampilan yang
menyangkut komunikasi termasuk diantara yang paling penting dan berguna.
Melalui komunikasi antarpribadi kita berbicara dengan diri sendiri,
mengevaluasi diri sendiri tentang banyak hal, mempertimbangkan keputusan-keputusan
yang akan diambil dan menyiapkan pesan-pesan yang akan kita sampaikan kepada
orang lain; apakah kepada pimpinan, teman sekerja, teman seprofesi, atau
anggota keluarga. Melalui komunikasi antarpribadilah kita membina, memelihara,
dan kadang-kadang merusak (adakalanya memperbaiki) hubungan pribadi kita.
Istilah
komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare
atau communis atau communitus yang
berarti sama atau menjadikan milik bersama; common
dalam bahasa Inggris berarti sama, kesamaan makna (commoness). Dalam bahasa Inggris communication berarti hubungan, komunikasi, juga berarti kabar,
pengumuman, pemberitahuan. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti
kita berusaha agar apa yang kepada orang lain menjadi miliknya.
Dengan demikian, komunikasi
dapat diartikan sebagai proses sharing
(berbagi) di antara pihak-pihak yang melakukan aktivitas komunikasi. Definisi
tersebut memberikan beberapa pengertian pokok, yaitu komunikasi adalah suatu
proses mengenai pembentukan, penyampaian dan penerimaan dan pengolahan pesan.
Sedangkan komponen komunikasi meliputi 10 hal, yaitu sebagai berikut:
1. Lingkungan
komunikasi: Memiliki tiga dimensi yaitu fisik (ruang di mana komunikasi
berlangsung secara nyata atau berwujud), sosial psikologis (meliputi misalnya
tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan
orang, serta aturan budaya masyarakat dimana mereka berkomunikasi), dan
temporal/waktu yang mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah
dimana komunikasi berlangsung.
2. Sumber-penerima:
Setiap orang yang terlibat komunikasi adalah pembicara (sumber) sekaligus
pendengar (penerima).
3. Enkoding-dekoding:
Enkoding merupakan tindakan menghasilkan pesan (seperti berbicara dan menulis)
sedangkan dekoding merupakan tindakan menerima pesan.
4. Kompetensi
komunikasi: Mengacu pada kemampuan berkomunikasi secara efektif, mencakup
hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi.
5. Pesan:
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima
pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indera kita.
Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau
tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi
secara nonverbal (tanpa kata).
6. Saluran:
Media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya
satu saluran. Kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran secara simultan.
7. Umpan
balik: Informasi yang dikirmkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal
dari Anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi,
tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua
arah adalah umpan balik.
8. Gangguan
(noise): Gangguan dalam komunikasi
yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan
sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem
komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang
diterima. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara),
psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah
mengartian makna).
9. Efek
komunikasi: Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih
orang yang terlibat dalm tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi
selalu ada konsekuensi.
10. Etik
dan kebebasan memilih: Dimensi etik rumit karena etik trkait kuat dengan
flsafah hidup pribadi seseorang sehingga sukar untuk menyarankan pedoman yang
berlkau bagi setiap orang. Komunikasi dikatakan etis bila menjamin kebebasan
memilih seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar pemilihan yang
akurat, termasuk pandangan agama.
Komunikasi merupakan
sesuatu yang sangat urgen dalam kehidupan manusia. Oleh karenanya, kedudukan
komunikasi dalan islam mendapat tekanan yang cukup kuat bagi manusia sebagai
anggota masyarakat dan sebagai makhluk tuhan. Sementara itu informasi menjadi
sangat penting pada saat berbagai keputusan yang diambil manusia dalam
menentukan langkah kehidupannya, bersandar pada informasi yang dimilikinya,
baik tentang dirinya, tentang lingkungan sekelilingnya, maupun tentang orang
lain yang berhubungan dengannya.
Komunikasi dalam
Al-Qur’an terkait dengan kata/hal yang digunakan; setiap kasus kata sesuai dengan
konteks peristiwanya, jadi sesungguhnya Al-qur’an sangat komunikatif.
Setidaknya ada sembilan macam kata (qaulan),
yaitu:
1. Qaulan ‘aziman
(kata-kata yang besar/dosanya) (al-Isra:40)
2. Qaulan baligan
(kata-kata yang berbekas pada jiwa manusia) (an-Nisa:63)
3. Qaulan kariman
(perkataan mulia) (al-Isra:23)
4. Qaulan layyinan
(kata-kata yang lemah lembut) (Taha:43-44)
5. Qaulan maysura
(kata-kata yang mudah atau ringan) (al-Isra: 28)
6. Qaulan ma’rufa
(perkataan yang pantas dan baik) (al-Baqarah:235)
7. Qaulan sadidan
(kata-kata yang benar atau jujur) (an-Nisa: 9)
8. Qaulan saqilan
(perkataan yang cepat atau mantap) (al-Muzzammil: 5)
9. Qaul az-zur
(perkataan yang menyimpang/melenceng) (al-Hajj: 30). Selain sembilan kata qaulan tersebut, dalam ayat Alqur’an
terdapat pula perintah Allah dengan menggunakan kata qulu atau katakanlah.
Peran komunkasi dakwah
sangat penting karena komunikasi dapat menciptakan iklim perubahan dengan
memasukan nila-nilai persuasif islam, sikap mental islam, dan bentuk perilaku
islam. Komunikasi juga dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan pendidikan
islam. Sedangkan media massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber
daya pengetahuan dan dapat mengantrkan pengalaman-pengalaman yang dialami
sendiri sehingga mengurangi biaya psikis dan ekonomis untuk menciptakan
kepribadian yang islami (amar ma’ruf nahi
munkar).
No comments:
Post a Comment